Ketika kutulis puisi ini padamu...
dijendela buliran gerimis merayuku...
kembali berilusi tentangmu...

Aku tak pernah bisa tahan dengan gerimis...
dengan semua yang bisa kubayangkan ada padamu...

Matahariku sembunyi dibalik bayang nafasmu,
dan aku mencarinya diufuk merdu indahnya rindu...

Kupanggili namamu sayang....
sebelum mimpi mesti enyah...
sebelum senyap pun merayap...

Ketika subuh mulai lindap...
lalu sebagai mana biasa kutinggal termangu...

Ketika burung-burung mengabarkan cuaca...
ketika matahari mengantarkan dunia...

Untuk cinta kita berdua selamanya...

Dari
"Kurnia Allah atas senyummu"